DJI resmi meluncurkan drone ringkas terbaru mereka, DJI Neo 2, ke pasar Indonesia. Dengan bobot super ringan hanya 151 gram, kamera 4K60, dan sistem anti-tabrakan pintar, Neo 2 langsung mencuri perhatian para kreator konten dan traveler yang butuh drone praktis tapi tetap profesional.
Menariknya, karena bobotnya di bawah 250 gram, drone ini bebas registrasi di Indonesia. Jadi, kamu bisa langsung terbang tanpa ribet urus izin.
Desain Super Ringkas tapi Tetap Profesional
DJI Neo 2 tampil mungil — kira-kira seukuran telapak tangan orang dewasa. Tapi jangan salah, meski kecil, build quality-nya khas DJI: solid, presisi, dan siap dibawa kemana pun.
Semua baling-baling sudah dilengkapi pelindung menyatu di bodi, jadi kamu bisa terbang di ruang sempit atau indoor tanpa takut menabrak benda sekitar. Fitur ini juga membuat Neo 2 sangat ramah untuk pemula yang baru belajar terbang drone.
Kamera 4K60fps dan Gimbal 2 Sumbu untuk Hasil Sinematik
Di balik bodinya yang kecil, DJI menyematkan kamera 12MP dengan sensor 1/2 inci dan Field of View 119,8°. Resolusi videonya bisa mencapai 4K 60fps, bahkan 100fps untuk slow motion yang halus.
Gimbal 2 sumbu bawaan juga menjaga rekaman tetap stabil meski drone bergerak cepat atau diterpa angin. Jadi, hasil video kamu tetap lembut dan sinematik tanpa harus repot edit stabilisasi lagi di software.
Sistem Anti-Tabrakan Canggih: Aman untuk Pemula
DJI Neo 2 membawa sistem penghindaran rintangan 360° yang biasanya hanya ada di drone kelas menengah ke atas. Dengan kombinasi sensor LiDAR depan dan inframerah bawah, Neo 2 bisa mendeteksi benda di sekitar dan otomatis menghindarinya.
Bagi pengguna baru, fitur ini benar-benar menyelamatkan — kamu bisa fokus ambil gambar tanpa khawatir drone nabrak tembok atau pohon.
Mode Selfie Otomatis dan Kontrol Gestur
DJI tampaknya tahu betul siapa target Neo 2: kreator solo dan traveler. Drone ini bisa dikendalikan lewat gestur tangan dan perintah suara — cukup lambaikan tangan, Neo 2 akan otomatis mengambil foto atau mulai merekam.
Ada juga mode pintar seperti:
- SelfieShot: Drone otomatis mencari komposisi terbaik untuk wajah kamu.
- ActiveTrack: Drone mengikuti subjek secara dinamis — cocok buat kamu yang lagi hiking atau berlari.
- Circle dan Rocket Mode: Bikin shot cinematic dalam sekali tap.
Daya Tahan 19 Menit & Penyimpanan Internal 49 GB
Untuk drone sekecil ini, Neo 2 punya baterai 1.606 mAh yang bisa terbang hingga 19 menit. Baterainya bisa dilepas cepat, jadi tinggal bawa beberapa cadangan kalau mau syuting panjang.
Yang menarik, Neo 2 sudah punya memori internal 49 GB. Jadi kamu bisa langsung merekam tanpa microSD tambahan — praktis banget untuk perjalanan singkat.
Harga DJI Neo 2 di Indonesia
DJI Neo 2 dibanderol di China sekitar 1.499 yuan (Rp 3,5 jutaan). Di Indonesia, harga pre-order diperkirakan mulai Rp 7,5 juta untuk paket standar, dan Rp 9 jutaan untuk Fly More Combo yang berisi baterai tambahan, tas, dan pelindung propeller ekstra.
Dengan harga segitu, Neo 2 berada di posisi manis antara drone mainan dan drone profesional — cocok untuk kreator yang ingin hasil maksimal tanpa bujet selangit.
Untuk Siapa DJI Neo 2 Cocok?
DJI Neo 2 bukan untuk semua orang — tapi justru itu yang membuatnya spesial. Drone ini ideal untuk:
- Vlogger dan konten kreator solo yang ingin hasil aerial sinematik tanpa ribet setup.
- Traveler yang butuh drone ringan dan mudah dibawa ke mana saja.
- Pemula yang baru belajar terbang tapi ingin drone yang aman dan mudah dikendalikan.
Kalau kamu termasuk dalam tiga kategori ini, DJI Neo 2 bisa jadi drone terbaik di bawah Rp10 juta tahun ini.
Kesimpulan: Drone Mini, Fitur Maksimal
DJI Neo 2 membuktikan kalau ukuran bukan segalanya. Dengan sistem anti-tabrakan pintar, kamera 4K, kontrol gestur, dan bobot super ringan, drone ini adalah pilihan sempurna bagi siapa pun yang ingin terbang tinggi tanpa drama teknis.
Jadi, kalau kamu mencari drone ringkas untuk konten profesional tapi tetap fun digunakan, DJI Neo 2 jelas layak jadi pertimbangan utama di tahun 2025.




